Sunday, August 28, 2011

*UNTITLED*

Terkadang aku mengaduh dan menangis tersungkur
Melihat apa yang didepan tak seindah kenyataan
...
Terkadang aku meringis menahan sakit
Karena aku tak tahan dengan 1000 batu yang menerjang
...
Terkadang aku hanya bisa tersenyum kecut melihat sekitar

Aku mengaduh dan menangis tersungkur,
menaruh tangan didada dan berdoa..
"Kenapa dunia seperti ini?!
Apakah aku harus disini sampai akhir hayatku???
Tuhan aku tak sanggup ada disini!!!
Tolong bawa aku dimana Kau berada!!
Aku tak lagi tahan menerima batu-batu itu!!
Apakah belum cukup Stefanus yang menerima batu itu, Bapa??
Sampai kapan aku harus disini???...."

Chairil Anwar berkata, ingin hidup 1000 tahun lagi...
Bagaimana kalau aku berkata, "Aku ingin hidup 5 menit lagi?"
Jika orang bertanya mengapa, aku hanya menjawab, "Dunia ini bukanlah tempatku."
Dan bila mereka kembali bertanya, "Dimana tempatmu?"
Aku hanya menjawab... "Tempatku adalah bersama Bapaku."

Kembali aku menangis tersungkur...
Kali ini mereka bertanya,"Berapa banyak air mata yang sia-sia kau keluarkan?"
Aku tak butuh menjawab pertanyaan sebodoh itu!
Mereka tau penyebabku menangis! Mengapa harus bertanya lagi?!
Apakah mereka tak sadar bahwa dunia ini terlalu kejam bagi mereka?!
Ah, aku baru ingat! Mereka dekat dengan dunia...

Saat aku menengadahkan kepala menuju langit, terlihat sekar langit yang paling indah
Dalam hati aku hanya berkata bahwa suatu saat aku akan ada disebelah sekar langit itu
Terdengar di telingaku sebuah ajakan untuk menyendiri sejenak
Ku kunci pintu dan menutup jendela... menutup mata dan tenangkan hati
Kurasakan sebuah ketenangan yang belum pernah kualami...
Tenang sekali... Hangat terasa sekujur tubuh
Air mata tak lagi mengalir... Jiwa tenang
Aku ada di Eden...

2 comments:

  1. Wah..., Ning Qiumei mau jd Sufi, ya..., sekarang? :D

    Mmm..., aku hanya kurang mantap dengan kata ini: "Karena aku tak tahan dengan 1000 batu yang menerjang".
    Bagaimana kalau diganti: "Kerena aku tak tahan dengan entah berapa banyak batu yang telah dan akan terus menerjangku"?
    Aku ganti demikian, biar lebih ganas, gitu: Yaitu, dengan jumlah 'batu' yg tak terhitung, yg telah dan masih akan terus menerjang!

    Untuk kalimat-kalimat yg lain..., aku suka! BAGUS!

    Teruslah berkarya!

    ReplyDelete
  2. Sufi? ga segitunya kali.. lagi pingin aja bikin yg kaya gini
    hehehehhehe....
    thx masukannya :)

    ReplyDelete