Wednesday, April 6, 2011

The Pink Book and Cleff (Chapter 5)

Let's get deeply about Sandy!

Sandy adalah satu-satunya sahabat Mell. Entah berapa prestasi yang terukir disejarah Sandy sang Fe-Jimmy-Neutron-Male. Sejak SD Sandy dikenal dengan julukan The Walking Brain dan selalu menjadi andalan sekolah dibidang apapun, terutama debat bahasa Inggris. Well, she was like Ugly Betty before, tapi sekarang dia berubah 180 derajat dengan make over saat menikmati masa-masa menjadi pengangguran selama 4 bulan setelah mengenakan seragam putih-biru. Sebelumnya ide ini adalah ide gila untuknya karena sebelumnya, mengubah diri seperti make over adalah sama seperti membuang kulit lama yang telah menjadi zona nyaman untuk menerima diri sendiri. Tapi, setelah dia melihat perubahan dirinya yang dari anak kecil menjadi remaja, pikiran untuk merawat diri selama libur menjadi sebuah langkah awal memasuki masa SMA yang pertama. Malam sebelum dia akan memasuki 'karantina', terlebih dahulu dia merundingkan segala sesuatunya dengan ortu tercinta. Tanpa berpikir dua kali, sang kepala keluarga menunjukkan senyum bijaksananya dan mengatakan 'ya', begitu pula sang ratu dirumah itu yang sedang menikmati hasil karyanya selama 1 jam didapur, dengan sebuah senyum lembut dan anggukan ringan, jawaban sudah terlihat jelas.

Hari Karantina dimulai! Dengan segera dia meminta supir papanya untuk mengantar Sandy ke Bandung. Disana ada rumah sang nenek dengan arsitektur Belanda asli yang menjadi salah satu tempat kesukaan Sandy. Selama disitulah dia akan menjalani berbagai perawatan tradisional. Semua bahan sudah disiapkan dari rumah dan dibawanya menjadi persediaan selama 1 bulan. Neneknya adalah seorang vege, jadi akan sangat terbantu dengan makanan yang akan dikonsumsinya selama 1 bulan. Perawatan yang dimulai dari diet, kulit sampai rambut, semua bener-bener dijalani dengan semangat. Ditengah-tengah perawatan alaminya, Sandy merasa sedikit kangen dengan cemilan dan minuman kesukaannya, Van Houtten dan Hot Cocholate Van Houtten. Sayangnya semua itu nggak dia bawa dan itu menjadi salah satu keuntungan. 1 Bulan pertama berhasil dilewati. Saatnya mengganti menu sehat! Selama 1 bulan, Sandy sudah mengkonsumsi berkarung-karung sayur bayam. Bulan kedua akan diganti dengan brokoli. Kalo negara barat sana nggak suka dengan brokoli, Sandy justru lebih menyukai brokoli dari pada segala macam sayur-sayuran yang ada. Katanya sih serat lebih banyak dan bla bla bla... Dan bulan kedua bisa dijalankan dengan lancar tanpa keinginan untuk menyeruput nikmatnya Hot Cocholate. Katanya, " Asal ada brokoli, makanan laen gue nggak peduli! ", dan kata-katanya itu membuat sang nenek tertawa mendengarnya. Pikir sang nenek, “ Anak zaman sekarang sukanya yang kurus-kurus. Perawatan badan juga aneh-aneh. Dasar anak muda... "

2 Bulan selanjutnya, dengan segala perawatan dan olahraga yang berbagai macam dan lapang, membantu Sandy benar-benar kehilangan 10 kg. Badannya yang semula gemuk tak terhingga, menjadi langsing sesuai dengan berat badan idealnya. Perawatan rambut, kulit dan iman juga berhasil. Nggak ada lagi yang namanya Fattie Sandy! Atau Ugly Sandy sebagai pemeran pengganti Ugly Betty! Sandy yang baru akan segera ada di sekolah favorit yang tak terduga!

Hari pertama Sandy masuk sekolah nggak begitu lancar tapi hari-hari berikutnya sangat menyenangkan.

Pagi hari dia sudah ditabrak oleh beberapa kakak kelas anak OSIS yang sibuknya luar biasa, hampir kena bola basket dan bola sepak yang kelihatannya jatuh cinta dengan wajah baru Sandy dan sempat disasarin sama kakak kelas cewek yang mungkin sirik melihat The New Sandy. Hari-hari MOS dilewati dengan peluh keringat dan latihan kesabaran yang teramat sangat, tapi dibalik kesabaran yang teramat sangat itu ada hikamahnya juga. Gaya cool dan tenang itu membuatnya menjadi pusat perhatian. Rambut pendek dan kulit asli Indonesia, rok tepat di atas lutut, kacamata dengan frame hitam ala anak gaul, tas punggung warna hitam tapi bergaya, telinga kanan-kiri ditutupi lubangnya dengan pig earphone warna putih yang terhubung dengan HP yang sedang memutar lagu-lagu kesukaannya, gelang hitam dengan liontin "S" yang biasa tapi terlihat menarik, jam tangan hitam besar yang lagi ngetren, sepatu sneaker putih dan kaos kaki yang kelihatannya pendek sangat. Benar-benar gaya anak SMA yang gaul getooo!

Hebohnya anak-anak SMA di sekolah itu juga turut di meriahkan oleh anak KepSek yang feminim dan terlihat lembut serta tenang. Rambut panjang kulit putih oriental, mata belok dan senyum percaya diri, langkahnya terlihat pasti dan semua itu disempurnakan dengan cahaya matahari yang ada dibelakangnya dan menyinari rambut hitam legamnya. Anak-anak Photographein langsung mengabadikan dengan banyak jepretan yang tak terhitung banyaknya. Cara jalannya terlihat anggun hingga membuat beberapa pemain basket tidak lagi meghiraukan bola basket yang sedari tadi menjadi rebutan selama 15 menit, kamera-kamera SLR pun berebut mendapatkan angle dengan hasil yang mereka harapkan akan bagus seperti aslinya tanpa editan. Tak disangka, anak KepSek yang juga menarik perhatian ini sekelas dengan Sandy. Sandy sengaja duduk paling tengah agar bisa melihat ke arah papan tulis dengan nyaman, tanpa diduga, First Girl ( Negara punya First Lady, sekolah juga punya First Girl kalo dia anak KepSek. *bikin istilah sendiri ) duduk disebelahnya. Hal ini mengundang kehebohan kelas. Kata mereka, yang rambut pendek ini cool kaya Dewi Athena, kalo yang rambut panjang ini manis kaya Aphrodite. Semoga si Aphrodite nggak kaya Aphordite yang asli. "

" Panggil gue Sandy. Gue tinggal di jalan Anggrek nomer 30. "
" Gue Mell, tinggal di jalan Androlin nomer 5. "

Begitu perkenalan singkat dari mereka berdua. Ekpresi Sandy begitu cool dan tenang, kacamatanya memancarkan aura asli dari Sandy. Mell dengan senyum khas yang manis serta tenang juga turut mengundang perhatian. Karena tempat duduk yang bersebelahan, membuat mereka berteman....

Next >>