Wednesday, July 27, 2011

The Pink Book and Cleff (Chapter 8)

Derap langkah yang gelisah dari 4 kaki melangkah menuju ICU. Sepasang suami istri menemukan anak gadis sulungnya terduduk di lantai dengan badan basah karena hujan keringat, wajah pucat dan pipi yang basah karena derasnya air mata yang mengalir. Dengan segera sang ibu memapah anak gadisnya menuju kursi yang ada dipinggir. Jaket yang tersampir dibadan sang ayah langsung beralih badan ke badan si anak perempuannya.tak tega sang ayah melihat anaknya dengan keadaan seperti itu, ia turut menenangkan diri dan menunggu dokter keluar dari ICU.

5 menit…

10 menit…

15 menit….

Suara pintu terbuka membuat 3 manusia yang sedari tadi gelisah, terbangun dari rasa gelisahnya dan berharap akan sebuah keajaiban dari hasil pemeriksaan Kevin. Dokter hanya memanggil Mell, dari ekspresi wajah sang dokter, terlihat bahwa sang dokter khawatir jika beliau mengatakan hasilnya langsung kepada orang tua Kevin.

Seketika wajah Mell menjadi lebih tenang dan tegar. Dari jauh, sang dokter berbicara pelan seakan-akan takut menyakiti perasaan gadis muda yang ada didepannya. Entah Roh apa yang ada didalam Mell, tapi bisa dilihat dari jauh ada aura ketegarn yang melingkupi dia. Dengan rasa tenang, Mell berjalan menghampiri orang tuanya dan berkata, “ Semua bakal baik-baik aja kok. Kevin pasti sembuh. “ 2 menit berikutnya senyum dari badan yang lemas karena khawatir mengembang dan menampakkan ketegaran dimata, dan 1 menit berikutnya semua menjadi hitam didepannya.

“ Cleff, ini studio kamu? “

“ iya. “

“ Keren banget! Di puncak pula. Pasti sering kesini ya? “

“ Iya lah studio ini kan tempat kerjaku, Mell. “

“ Iya ya. “

“ Dulu aku sering ngajak temen-temen kuliah kesini. Tapi begitu udah ada.. ehem ehem.. jadi ngajak dia terus deh. “

“ Udah punya cewek yaa? “

“ Iya. “

“ mana fotonya?? Liat dong. “

“ Jangan! Dia nggak mau orang lain tau. Ini Cuma kamu, keluargaku, sama Albie yang tau kalo aku punya pacar. “

“ Oh.. “

“ Kamu kecewa ya? “

“ Iya sih. Tapi nggak apa. Seenggaknya bisa ketemu idolaku, kalo idolanya senneg, fans juga harus seneng. “

“ Kalo aja semua Cleffreak kaya kamu. “

“ Heh? “

“ Sejak aku masuk entertain, ada aja terror in I itu yang mengatas namakan Cleffreak. Katanya kecewa sama lagu lah, apa lah. “

“ Biarin aja. Fans Cuma bisa terima dan mereka juga manusia. Manusia itu dasarnya ga pernah puas. “

“ Iya juga ya? “

“Jadi jangan heran aja kalo misalkan kamu dapet berita bahwa Cleffreak makin menurun jumlahnya. Bisa jadi mereka sedikit kecewa dengan album baru atau lagu atau MV baru kamu. “

“ Iya juga sih. Kelihatannya kapan-kapan harus ngelakuin sesuatu deh. “

“ Gini aja deh. Tiap kota besar ada base camp Cleffreak kan? “

“ Iya. “

“ Kamu adain jumpa fans aja. Kamu wawancara mereka secara LIVE. Disana berapa lama lah terus adain kegiatan. Mungkin suruh mereka bikin lirik lagu buat kamu trus kamu bikin melodynya, outbond bareng, terakhir kesan-pesan gitu. “

“ Great idea, girl. “

“ Tau nggak kenapa aku punya ide kaya gini? “

“ Kenapa? “

“ Soalnya dulu aku selalu pingin kamu adain acara kaya gini.. … dan sekarang aku bisa kasih ide ini ke kamu. Nggak pernah nyangka bahwa aku bisa ketemu kamu. “

“ Mungkin aku memang harus lebih deket sama fans ya? “

“ Iya. “

“ Tapi… “

“ Tapia pa? “

“ Pacarku nggak ngebolehin aku. “

“ Pacar sih pacar, tapi masalah karir, kamu sendiri yang nentuin. Kan ini karir kamu, bukan karir dia. Jangan-jangan setiap lagu yang kamu buat, juga harus ada persetujuan dari dia? “

“ Nggak lah. “

“ Nah makanya! Ini karir kamu dan kamu yang menentukan langkah selanjutnya. Kalo dia emang sayang kamu, dia nggak akan menghalangi sayapmu mengembang untuk menggapai cita-cita dan menyukseskan karir kamu. “

2 bola mata pelan-pelan terbuka. Sekilas terbentuk senyum yang sedari tadi ditunggu pasangan Saputra, wajah keduanya yang tadinya pucat menjadi sedikit berseri setelah melihat senyum anak gadisnya.

“ Kevin?! “

“ Kevin masih belum sadar. “, jawab mamanya lembut.

“ Kalo kamu nggak keberatan, kamu istirahat aja dirumah. “

“ Nggak pa. mell mau disini nungguin Kevin. “

“ Kamu sudah nungguin Kevin dari sore, sekarang sudah malam. Besok kamu harus masuk sekolah. “

“ Nggak Pa! Mell mau nungguin Kevin! “

“ Mell, nurut kata papa kamu ya. “

Dengan langkah lemas, Mell berjalan menuju pintu keluar disertai mamanya yang menopang dari sebelah kirinya sambil memegangi pundaknya. Di luar sudah ada beberapa taksi kosong yang menunggu penjenguk atau pasien yang keluar dr RS.

Seorang supir taksi yang sedang terdiam dikursi supirnya, melihat Mell dan mamanya keluar. Entah apa yang ada di otak si supir, langsung saja ia lari membantu Mell berjalan menuju taksinya. Setelah memberitahu kemana si supir harus membawa Mell pergi dan member Mell kunci rumah, si supir langsung menembus kegelapan malam dengan kecepatan 80km/jam.

“ Non kok lemes? “

“ Adik saya masuk rumah sakit, mas. “

“ Non khawatir ya sama adik non? “

“ Iya, mas. “

“ Didepan non ada 2 botol minum. Ambil satu non biar segeran dikit. Saya teh nggak tega liat muka non putih pucet kaya si Manis Jembatan Ancol. “

Candaan si supir membuat senyum Mell kembali merekah. Langsung diambilnya botol itu dan menguk isinya hingga setengah.

“ Mas kok masih nyupir sampe malem gini? “, Tanya Mell setelah melihat angka di jam digital yang membuat otaknya sadar bahwa dia sudah tidur di RS selama 5 jam.

“ Namanya juga cari duit non. Sekarang itu kalo nggak lembur, nggak dapet penumpang. “

“ Penumpang malem lumayan banyak ya? “

“ Tergantung tempat saya berhenti cari penumpang, neng. Kalo saya berhenti di depan club malam, tempat tante girang mangkal, di depan motel melati, bisa anter penumpang terus, neng. “

“ Oh. “, jawab Mell yang merasa sudah tidak bertenaga.

Ga terasa 30 menit perjalanan dari rumah sakit kembali ke rumahnya sudah selesai. Dengan langkah gontai, Mell memasuki kamarnya yang ada di lantai 2. Melihat tangga menuju kamar yang begitu tinggi, membuatnya enggan untuk masuk ke kamar. Sofa yang ada di sebelah kirinya seakan mengundangnya untuk berbaring disitu.

“ Mendingan tidur di sofa dari pada gue lemes di tangga. “

BLUGH! Mell membanting badannya ke atas sofa dan tidur. Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz…..

No comments:

Post a Comment