Saturday, October 25, 2014

Kau bukan kekasih gelapku

Aku mengasihimu lebih dari apa pun dan mereka semua tahu...
Aku mengasihimu hingga hatiku yang paling dalam
dan kau bukan kekasih gelapku....

Kira-kira seperti ini puisi yang 3 tahun lalu Egi tulis untukku. Saat itu aku hanya 17 tahun dan masih mengira bahwa dia akan menjadi yang terakhir. Ya, itulah impian semua perempuan, mencintai seseorang pertama kali dan berharap dialah yang menjadi yang terakhir pula.
Tapi sayangnya, sejak dia pindah ke Jakarta, semua berubah.

Egi pernah bilang, setibanya di Jakarta, dia akan tetap menjaga komunikasi kami stabil. Sayangnya, semua hanya bertahan dalam 1 bulan.Tapi di zaman yang maju seprti ini, Egi tidak punya alasan untuk mengelak, maka dia memilih untuk menghilang. Egi mengganti nomor HPnya dan tidak lagi berada di dunia maya, atau mingkin, aku sendiri yang tidak bisa menemukannya.

Tapi dulu Egi pernah berjanji padaku, setelah dia lulus nanti, dia akan lulus dengan penghargaan arsitek termuda Indonesia.

.....

3 years later....

" Permisi, ibu GM."
" Ya?"
" Ada tamu yang menunggu di Coffee Bean lantai 1. "
" Terima kasih, tolong katakan padanya untuk menunggu sebentar lagi. "
" Baik, bu."

10 menit kemudian
" Hi, Tamara..."
"EGI?!"

No comments:

Post a Comment