Monday, March 21, 2011

The Pink Book and Cleff ( Chapter 4)

Malam Jumat MeLL " Beneran, Sandy sayang! Dia ada didepan mata gue! Nganterin gue pulang juga malah. ", katanya dengan semangat yang tambah besar lewat Skype. " Mana bukti lu?? Ga percaya deh gue! " " Masa?? Nih gue buktiin! ", segera diambilnya buku pink yang diam tenang didalem tas. Dengan kecepatan tinggi langsung dideketin ke kamera LaPink (Laptop Pink). " Jelas ga tuu??? " " Burem, monyong! " " Dasar lu! Temen lu bahagia tau malah kaya gini reaksi lu.. " " Gue emang seneng buat lu kok. Gue seneng liat wajah sebel lu. hehehhehe.. :) " " Besok minggu dia mau ajak gue ke studio dia. Barengan sohib dia juga lho. Lumayan ganteng juga sih sohib dia. " " Oh! Gaet aja semua. " " Lu kira gue buaya betina? " " Sapa tau juga mau lu sambet. " " Gue nggak segitunya kali! Gue tetep prefer Cleff Gray Budiman. Forever Cleff!!! " " Dasar lu! Hahahahhaa... kapan lu pergi ma dia? " " Minggu besok. Dia juga udah ijin ke mama mau nyulik gue. " " Wah! Hebat banget dia! " " Iya dong! Udah jam segini nih! Tidur yuk! Besok jam 6 pagi ke lapangan rumput biasa, jogging! Ok? " " Iya deh, Nona Jatuh Cinta. Gut nite sweety! " So that is how Mell's day is over and hoping in her dream that she can meet her Prince Charming tomorrow. Pagi datang, matahari sedikit mulai sedikit menampakkan badannya dibalik kapas yang mengambang di lautan biru angkasa. Dipermanis dengan kicauan burung2 kecil yang menjadi ganti alarm Mell untuk mengingatkannya akan olahraga pagi yg akan dilakukannya dengan Sandy. Weekend dimulai dengan awalan yang bagus oleh Mell. Sapaan manis selama beberapa menit untuk Yang Maha Kuasa, getting prepared for jogging and sweet smile in front of the mirror. Ritual pagi hari yang selalu dilakukan olehnya agar bisa menikmati dan melewati hari penuh dengan percaya diri dan ketegaran yang pasti (rahasia Mell selama menjalani hari). Alhasil setelah keluar dari gerbang rumah, sapaan dari tukang sayur keliling sampe tukang becak pun ada disepanjang jalan. Untuk membuat beberapa penjaja makanan dipagi hari, Mell merelakan sedikit berkat materinya membeli beberapa sarapan pagi untuknya dan Sandy, well, bubur mutiara untuknya dan bubur sumsum untuk Sandy; susu sapi coklat untuk Sandy dan milk tea hangat untuknya. Pikirnya, itu semua worthy bagi para penjaja makanan sehat yg sudah merelakan hari2nya berhadapan dengan bahan2 makanan dan berteman dengan panci dkk. " Mell!! Sini!! " Teriakan suara cempreng itu berasal dari sebelah pohon yang biasa ada penunggunya (apa sih ya yang gedhe terus biasa dikasih sesajen??? LUPA!!). Kaos dengan lengan pendek warna putih susu yang dipadu padan dengan celana basket hitam dan sepatu sport putih juga rambut yang diikat ekor kuda, membuat Sandy tampak seperti anak kuliahan. Sesuai dengan umurnya yang setahun diatas Mell sih. Sandy telat setahun untuk memulai kewajibannya sebagai murid SD. Papanya bilang, " ngga usah masuk TK! belajar nulis, menghitung, menggambar, menyanyi, bahasa inggris sama abang2mu yang ada dirumah. ". Sandy, satu-satunya wanita yang ada dirumahnya. Sisanya adalah kakak laki-laki yang beraneka ragam, 4 cowok kembar yang berkepribadian berbeda. Lucky her! Selalu ada bodyguard gratis yang menjaganya setiap saat. Back to the village,,,, bukan!! field!! MP3 yang sedari tadi ada didalam kantong masing-masing langsung dikeluarkan. Lagu-lagu yang membangkitkan semangat langsung di-play dan siap membakar lemak kemarin yang menumpuk. 1 putaran.... 2 putaran.... 3 putaran..... GUBRAG!!! " Maaf mas... sorry ba...nget...? HENRY?! " " Mell?! ", jawab orang yang ditabraknya dengan wajah heran. " Lu ngapain disini?? Bukannya lu sekolah di Aussie ya? " " Gue barusan balik seminggu kemarin. Lu sendiri ga sekolah? " " Sekolah gue itu cuma 5 hari sekolah. Sabtu itu jadi hari jogging n santai. " " Lu mau gue jawab semua pertanyaan lu dengan gue duduk dibawah gini setelah lu tabrak?? " " Sorry sorry.... ", Mell mengulurkan tangan membantu Henry, teman SMPnya, untuk berdiri kembali. " Yang dibelakang lu itu temen lu?? ", tanya Henry sambil menepuk-nepuk celananya. " Eh... Iya! Ini Sandy, temen gue yang paliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing baik!! " " Apaan sih?! Gue Sandy! " " Gue Henry. BTW, kalian mau sarapan dimana ntar? " " Tadi gue udah beli makan sih dari yang jualan makan treddie... " " Treddie?? ", tanya Henry sambil terheran-heran. " Itu istilah Mell buat kata tradisional. " " Oh... Dasar lu Mell! Gini aja, mumpung gue baru aja ketemu temen lama dan dapet temen baru, gue traktir di soto seberang sana deket kantor polisi, mau?? " " Trus makanan yang gue beli ini?? " " Buat cemilan sehat lu aja ntar. " " Gue beli ini semua buat dimakan sama Sandy-gue... ", jawab Mell dengan wajah melas. " Ntar gue mampir kerumah lu deh habis makan. Makan makanan yang lu beli itu dirumah lu sambil numpang liat buku pink lu. " " Boleh boleh!! Makasih Sandy... ", jawab Mell dengan wajah khas anak kecilnya. Tanpa diaba-aba, mereka bertiga menapakkan kaki menuju warung soto yang dimaksud Henry. Ngobrol sana sini nggak tau arah dan berbagi pengalaman menarik Henry selama dia di Aussie sejak kelas 2 SMP. Ditengah-tengah acara menikmati soto yang lama nggak mendarat di lidah Henry, HP Henry berkumandang, tanda ada SMS masuk. " Sorry banget ya! Gue balik duluan. Bonyok calling nih! Mang, tadi sotonya udah dibayar yaaa?? " " Udah mas. Makasih ya mas! " Dengan langkah cepat, Henry berjalan menuju mobilnya dan pergi langsung dari tempat itu. Sandy dan Mell masih sibuk menikmati soto gratis yang masih nganggur didepan mereka. Sambil menunggu soto yang dimakan habis, Mell mengirim SMS kepada Mang Dadang untuk menjemput mereka pulang. Sabtu, 11.00 A.M, Sandy sudah kembali kerumahnya dan bersiap untuk acara Sista Saturz mereka yang akan dimulai jam 12 nanti dan akan diawali disebuah mall yang cukup ramai di jam makan siang. Mell dengan baju yang santai + feminime dan Sandy dengan padu padan Cutie Sporty, pasangan sahabat yang cocok seperti difilm-film. Untuk hari ini mereka akan menjalani hari sedikit berbeda. Karena besok adalah hari kencan yang dinanti. Sebenernya lebih tepat kalo siang2 treatment, tapi berhubung esok hari adalah hari Sabat dan keluarga di siang hari, maka Mell memutuskan untuk melakukan treatment badan hari ini dan treatment rambut saat mandi. Well, yang penting hari ini adalah hari tenang dan santai. " Kira2 si Cleff suka penampilan gue yang gimana yaa??? Yang bisa bikin dia terkesan gituuuu... Apa ya kira2?? " " Pake baju senyaman lu ajaa... ", jawab Sandy asal. " Tapi belum tentu bikin kesan. " " Yang berkesan nanti itu apa yang bisa lu lakuin buat dia. " " Apaaaa ya? " " apa aja yang lu tau lah! Kan lu yang ngefans sama diaa! " " apa ya warna kesukaan diaa? " " Warna kesukaan dia itu item sama putih, gambar kaos kesukaan dia itu malaikat.. " " Kok lu tau segitu banyak, San?? " seketika wajah seperti maling yang ketahuan bahwa dia tersangka utama terlihat diwajah Sandy yang biasa cuek. Sandy yang tadinya negrasa dingin gara2 ada AC jumbo yang ditaruh di beberapa sudut mall, mengeluarkan keringat dan mata yang kelihatannya sedang mencari alasan tepat setelah mengeluarkan kalimat yang nggak pernah disangka-sangka Mell. " Lu... Lu kan sering... Ngomongin Cleff didepan telinga gue.. secara nggak langsung gue inget.. " " Masa' sih?? " " ya!! Lu kira berapa kali lu neriakin namanya disebelah telinga gue dan nyebutin semua kesukaan dia dengan suara cempreng lu, hah?? " " Iya yaa... Setiap pagi yaa? " " Jangan pake tampang innocent dong jawabnya! " " Iya sayaaaaaaaaang! Jangan galak gitu dong jawabnya. " Akhirnya mereka sampe juga di sebuah tempat SPA yang ada didalam mall. Sandy seketika meghela nafas seolah-olah dia berhasil menyembunyikan sesuatu. Mell merasa ada yang aneh dengan ekspresi lega Sandy. Nggak tau apa ada sesuatu yang mengganjal atau apalah itu. Mell nggak peduli dengan perasaan ganjalnya itu. Yang penting hari ini dia bisa having fun bareng sahabatnya. Dan saat perawatan badan dimulai, Sandy memilih MV lagu Zigaz-Sahabat Jadi Cinta untuk menemani mereka melakukan perawatan yang sebenernya paling dijauhi oleh Sandy.

No comments:

Post a Comment